Seorang mahasiswa menelpon ke Lestari, istri saya. Dia menjelaskan bahwa ia berniat membeli bekatul untuk diteliti kandungan bekatul yang ada di dalam produk yang kami jual. Ia mengutarakan proposal penelitiannya disetujui oleh dosen pembimbing.
Kami mendukung dan cukup kagum apa yang dijelaskannya tentang kandungan bekatul ini. Kami juga pernah membaca sebuah artikel di dunia maya, dijelaskan dalam artikel tersebut oleh Dr. Merryana Adriani SKM MKes, yang merupakan ahli gizi dari fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, tentang keistimewaan kandungan bekatul dan manfaatnya. Dr Merryana kemudian menyampaikan pula beberapa cara pengolahan bekatul dengan benar, salah satu manfaatnya adalah dapat digunakan untuk tujuan penurunan berat badan atau diet.
Lebih lengkap dijelaskan pula dalam majalah Cantiq, bekatul dapat diminum dengan mencampurkannya dengan air hangat. Bisa juga dicampurkan dengan gula atau perasa minuman lain, seperti jahe. Ia mengingatkan, jika tujuan mengonsumsi bekatul adalah untuk menurunkan berat badan, sebaiknya hindari menambahkan banyak gula dalam minuman bekatul, karena dapat mengurangi manfaatnya. Dianjurkan untuk mengonsumsi tiga sampai empat kali sehari.
Mahasiswa itu membeli rutin beberapa kali produk kami dan mengolahnya dalam bentuk biskuit. Pembuatan biskuit relatif lebih mudah dan banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Benar juga pikir kami, jadi tidak hanya dikonsumsi, tapi bisa dimanfaatkan dengan membuat varian makanan lain karena kandungan bekatul ini adalah sangat bagus dibuat biskuit bekatul, bakpia bekatul, brownies bekatul, ice cream bekatul.
Beberapa pelanggan menanyakan juga bekatul dr liem, harga bekatul dr liem, dan varian bekatul produk nya dengan beberapa nama brand seperti nature farm, dr liem, previt, CRP dan lain sebagainya.