perjalanan umroh. Rasa gembira itu banyak ditunjukkan oleh para jamaah yang baru tiba. Rasa lelah setelah duduk selama kurang lebih 9 jam perjalanan seolah sirna. Antrean jamaah berjejer, kalau dihitung ada sekitar 25 antrian per barisan.
Waktu itu dibuka tiga pintu keimigrasian. Di sekitar area ini tidak dibenarkan kita berpotret apalagi mengambil foto. Kalau ketahuan, pasti kena tegur. Seperti kejadian, ada jamaah yang diam-diam mengabadikan dengan kamera ponselnya, dan akhirnya ketahuan oleh petugas dengan teguran keras. Pak Joko yang baru menyalakan ponselnya menyimak jaringan yang tertera diponselnya. Dan mencoba menghubungi keluarganya yang ada di tanah air.
Dari raut wajahnya diliputi rasa gembira. Namun senyuman itu hanya beberapa menit, wajahnya berbalik menjadi kecewa. Ia mengecek pulsa yang baru diisinya sebelum pesawat berangkat ketika masih di Jakarta.
“Wah, pulsanya habis! Padahal tadi masih seratus ribu” komentarnya spontan yang berdiri persis dibelakang istriku. “Iya, Pak. Kita kena biaya roaming international” jawab istriku. Kalau saran dari ayah kami yang sudah pernah berangkat ke tanah suci ini, kalau berangkat dengan keluarga disarankan membeli nomor kartu telpon setempat, agar biaya komunikasi nanti jadi lebih hemat. Untuk komunikasi ke tanah air bisa juga kita memanfaatkan promo dari operator telepon seluler yang ada di Indonesia” tambahnya.
Artikel terkait :