Perjalanan Umrah – Banyak Doa

Perjalanan Ke MadinahTIBA DI JEDDAH.. Pesawat kami mendarat di bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sekitar pukul 02.00 dini hari. Tak bisa kami lukiskan perasaan kami saat itu, bahagia campur haru menjadi satu.

Kami tertinggal dengan rombongan, karena kami membawa dua orang balita dan menemani satu orang nenek yang sudah lanjut usia. Mbah Karsiyem namanya. Nenek itu sendirian. Anaknya menitipkannya kepada keluarga kami saat masih di Yogya, sebelum keberangkatan. Namun semangatnya luar biasa.

Langit masih gelap, namun bandara tampak gemerlap seperti menyambut kedatangan kami. Saat memasuki ruang kedatangan, suasana hati kami berubah, sederetan karena wajah asing sedang mengantre di depan gerbang imigrasi Arab Saudi. Di sampingnya ada seorang asykar dengan nada membentak, mengagetkan kami. Baru pertama kali kami dengar. Suaranya memecah keheningan di satu hall ruang yang luas itu. Setelah beberapa waktu terbiasa, kami baru sadar bahwa memang nadanya saja yang keras, tapi hatinya baik karena ia mencoba menertibkan jamaah yang baru datang. Ia memastikan jamaah untuk membawa paspor di tangan agar nanti memudahkan pemeriksaan dokumen paling penting sebelum memasuki negara yang baru kami kunjungi, Arab Saudi.

Masing-masing jamaah membawa paspor. Paspor Dhafin kupegang, sedangkan paspor Kayla dipegang istriku. Untuk memudahkan petugas dalam pemeriksaan, Dhafin si kecil kugandeng berjalan antre menuju gerbang imigrasi kedatangan. Ia terheran-heran, melihat tulisan yang terpampang dimana-mana. Ia pun berkomentar, ”Pa, kok banyak doa, di sini?”.

Aku sempat berfikir doa apa yang dimaksud Dhafin? Kontan saja aku tertawa geli melihat setelah bocah 3 tahun itu menunjukkan papan penunjuk arah dan beberapa tulisan di poster, huruf bertulis dalam bahasa Arab.

Incoming search terms:
perjalanan umrah -doa umroh -umrah membawa balita -

Jika artikel ini bermanfaat, silakan klik icon sharing di bawah ini.
Semoga membawa banyak kebaikan dan keberkahan untuk kita semua. Terima kasih..