Kandungan Bekatul. Sebelum kita membahasnya untuk bekatul sendiri kita pernah tahu bahwa di bagian bulir terluar yang terbungkus oleh sekam ini lah bekatul berada. Bulir buah itu sekaligus biji berbagai tumbuhan sereali sejati. Sereal yang dapat dihasilkan dari padi, gandum, dan jelai.
Kandungan Bekatul
Kenapa istilah bekatul ini lebih sering kita analogikan pada padi, karena serealia ini sudah tidak asing lagi dengan istilah yang ada di Indonesia. Jadi selain dari padi, sebenarnya bekatul juga dapat diperoleh dari gandum, jagung, milet, serta jelai.
Kandungan bekatul kalau kita lihat dari asal-usul nya secara anatomi adalah lapisan aleuron dan sebagian perikarp yang terikut. Aleuron ini adalah lapisan sel luar. Di lapisan ini mengandung banyak gizi dari endospermium. Sementara perikarp yang berada di bagian dalam sekam.
Kalau kita ingin melihat kandungan bekatul padi, coba jalan-jalan pada musim panen. Kita dapat melihatnya di sekitar sawah dimana ada orang-oran yang sedang melakukan penumbukan. Saya sering melihat pemandangan ini ketika pulang kampung di sekitar Tanjungsari Sumedang. Pemandangan ini begitu unik, sangat jarang saya temukan di kota (* ya iyalah .. *). Pengolahannya masih manual, belum menggunakan mesin. Padahal kalau saja dibuat mesin, tentu akan lebih efektif dan hasilnya lebih banyak yang bisa diolah.
Nah, kalau kita perhatikan sebenarnya di sinilah proses pemisahan bekatul dari bagian beras lainnya dikenal sebagai penyosohan (polishing) untuk memperpanjang masa penyimpanan beras, sekaligus memutihkannya.
Kandungan gizi bekatul dikenal luas sejak ditemukannya vitamin B1 (tiamin) dari beras yang belum disosoh, yang bila dikonsumsi terbukti menekan frekuensi penyakit beri-beri oleh Dr. Eijkman. Kandungan lainnya sangat kaya dengan karbohidrat, protein, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6 dan B15). Kandungan lainnya adalah serat pangan, pati, protein, serta mineral. Selain kaya dengan kandungan gizinya, bekatul dikenal juga dengan berbagai banyak manfaat bekatul gandum untuk kesehatan kita.
Artikel yang diulas oleh Ardiansyah, memaparkan bahwa bekatul juga memiliki senyawa fitokimia (phytos yang berarti tanaman, chemicals yang berarti zat kimia). Ini jadi topik penelitian penting, krn memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif. Komposisi fitokimia bekatul sangat bervariasi, tergantung kepada faktor agronomis, varietas padi, dan proses penggilingannya (derajat sosoh). Fraksi tak tersabunkan dari minyak bekatul terdapat sampai 5% dari berat minyak, dengan kandungan utamanya sterol. Sterol yang terdapat dalam jumlah banyak adalah beta-sitosterol yang jumlahnya 50% dari total sterol. Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol). Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan manusia. Kandungan lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat menguntungkan adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid). Silakan simak manfaat bekatul.