Membagi dan Berbagi

Kejadian ini tadi malam, saat aku sedang santai membaca koran. Kayla – 5 tahun dan Dahfin – 3,5 tahun duduk disamping menemaniku sambil menonton TV. Sesekali aku memperhatikan mereka berdua, tampak asik mereka mengikuti alur cerita kartun dari sebuah TV pendidikan swasta.

Kutawarkan sebuah jeruk yang baru saja aku kupas. Berusaha dalam membagi juga sama rata.
“De, ini ada jeruk! Kita bagi tiga-tiga ya!” kuberikan ke tangannya. Sementara mulutnya masih ternganga. Ia segera menoleh menatap mataku sambil mulutnya pun tetap terbuka.

Sang kakak pun tak mau kalah dengan menyodorkan tangannya meminta jeruk padaku. “Kakak juga mau!”.
“Ini buat Dhafin, satu, dua, tiga..”, sambil kuhitung jeruk yang ada.
Begitu juga dengan kakaknya, “Satu, dua, tiga”.

Sementara adiknya kali ini serius menyimak jeruk ketiga, aku pun menyantap jeruk yang tersisa, tinggal dua.
Masih saja si adik memutar-mutar jeruk terakhir. Rupanya ada sedikit robek di bagian kulitnya. Sehingga bentuknya tidak utuh. Tinggal sedikit air jeruknya, hingga bijinya pun terlihat jelas.

Ia mulai protes, merengek. “Dhafin ga mau yang ini!”.

Aku merasa sdh membaginya dengan adil untuk Kakak dan adik, tiga-tiga. Kuanggap dia pun harus bisa mengerti dan bersyukur apa yang sudah kuberi. Kedua ujung lengkung bibirnya melengkung turun, ia menangis. Sulit sekali bikin mengerti anak berusia 3 tahun ini, berpuluh alasan sudah kulontarkan. Ia masih bertahan, bahkan menangisnya pun menjadi-jadi.

“De, ini jeruk Kakak buat ade aja..” tiba-tiba sang Kakak menukarnya dengan ia punya. Sontak aku kaget dengan inisiatif kakaknya, rupanya Kakaknya lebih punya rasa berbagi daripada diriku. Sesalku.. semestinya akuĀ  memaklumi dan lebih bisa berbagi.

Incoming search terms:
bekatul untuk anak 2 5tahun -

Jika artikel ini bermanfaat, silakan klik icon sharing di bawah ini.
Semoga membawa banyak kebaikan dan keberkahan untuk kita semua. Terima kasih..