mata rabun. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Berikut ini ada email dari sahabat saya, pak Panca Setijono, semoga bermanfaat. Berikut kutipannya :
Mungkin hal ini sudah pernah saya sampaikan sebelumnya kepada mas Jimmy, tapi entah mengapa saya ingin menyampaikannya lagi… berharap agar mas Jimmy sudi menuliskan sedikit hikmah yang kebetulan terlintas dalam benak saya….hikmah itu adalah mata plus…
Saya mengawalinya dari sesuseai yang lebih mudah, karena saya alami sendiri, yaitu mata plus… atau yang lebih dikenal dalam masyarakat dengan istilah “rabun dekat”; akan tidak jelas/atau samar-samar kalau melihat object yang dekat. Mengapa Allah menganugerahkan rabun dekat kepada kita….yuk mari kita lihat fakta-fakta yang melingkupinya…..
Meskipun kita sewaktu kanak-kanak sampai remaja dan selanjutnya menginjak dewasa, bermata normal (tidak berkacamata plus atau minus)…ketika sudah memasuki kisaran usia 40an boleh jadi lebih muda atau sekitaran itu, secara perlahan bisa berkurang penglihatan kita, dan jatuhnya adalah rabun dekat.
Mata Rabun Anugerah?
Kenapa anugerah? Ya, karena ini bentuk lain sayangnya Allah kepada kita, bukankah dengan mendapatkan rabun dekat, kita harus menjauhkan object yang akan kita lihat, jika ingin lebih jelas? Bukannkah object itu adalah benda-benda (duniawi)? Bukankah disaat menerima anugerah itu kita mulai seusia dengan rasulullah saat menerima wahyu kenabian?
Yaa…harusnya pertanyaan-pertanyaan ini makin menguatkan kita, bahwa ini anugerah !
Karena sudah selayaknya kita tidak fokus yang dekat (dunia) tapi fokus yang jauh (akhirat), bukankah dengan anugerah itu kita dapat menatap yang jauh lebih jelas/terang? Lalu mengapa kita masih berperilaku mengejar yang dekat-dekat saja, ketika anugerah ini datang?
Sedikit summary:
1) Menyadari bahwa hal ini adalah anugerah
2) Pada usia “the life begin”, selayaknya kita focus ukhrowi
3) Tidak focus lagi pada kehidupan yang dekat, meski masih dijalani