Al Kahfi dan Kultwit: Teknologi-Teknologinya Allah

Al Kahfi adalah salah satu surat di dalam Al Quran, di mana di dalamnya mengandung 4 unsur cerita. Salah satunya ashabul Kahfi, surat di dalam Al Quran ke 18.

Al Kahfi dan Kisah Penuh Hikmah

kisah hikmah al kahfi
kisah hikmah al kahfi

Mukjizat Al-Qur’an – Peristiwa tidur panjang yang pernah dialami oleh Ashabul Kahfi merupakan mukjizat sekaligus fenomena ilmiah yang sangat menakjubkan. Bagi sebagian orang, mungkin merasa sulit untuk memercayai dan menganggap peristiwa yang melegenda ini hanya mengada-ada atau sebatas cerita rekaan belaka. Padahal, Alquran tidak membutuhkan pembenaran karena merupakan kitab suci yang penuh hikmah dan tidak ada keragu-raguan di dalamnya.

Di awal ayat Al-Qur’an, dengan tegas Allah Swt menegaskan :

“Alif laam miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. Al-Baqoroh 2: 1-2)

Kisah Ashabul Kahfi sendiri telah diterangkan dengan begitu jelas dalam Alquran Surat Al Kahfi. Tujuan Allah menurunkan Surat Al Kahfi adalah untuk menjawab tantangan kaum kafir terhadap Nabi Muhammad Saw. tentang ‘manusia gua’ yang hidup selama ratusan tahun sebelum Nabi dilahirkan dan menjadi legenda bagi kaum Yunani dan Yahudi.

Kisah tidur panjang tujuh pemuda dan seekor anjing ini dimulai ketika mereka lari untuk menyelamatkan diri ke dalam sebuah gua setelah dikejar pasukan tentara yang ingin membunuh mereka disebabkan keteguhan hati mereka yang tidak mau menyeru kepada Tuhan lain selain Allah. Lantas Allah pun menunjukkan kebesarannya dengan menidurkan mereka selama 309 tahun, lalu kemudian Allah membangunkannya.

Mungkinkah itu terjadi? Masuk akalkah?. Bagi orang yang minim ilmu pasti menganggap kisah ini tidak lebih dari sekedar dongeng seperti kisah Lampu Aladin. Meskipun kisah ini diluar batas kewajaran, Allah Swt justru berfirman menepis anggapan salah dari fikiran kita :

“Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) anjing itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan (QS. Al Kahfi 18 : 9)

Ingat, dalam keajaiban lembaran alam ini, masih ada ciptaan yang melebihi keajaiban pada kisah ini. Ibnu Katsir mengatakan :

“Apa yang terjadi pada Ashabul Al Kahfi, bukanlah hal yang mengherankan bila kita menilik kekuasaan Allah yang lain. Seperti, penciptaan langit, bumi, pergantian siang dan malam, penundukan bulan dan bintang dan yang lainnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang istimewa pada kisah Ashabul Al Kahfi, sehingga Allah tidak sanggup melakukannya.”

Pengbuktian Ilmiah Kisah Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi bisa dengan tenang dan tetap sehat tidur selama kurun waktu yang lama tanpa mengalami sakit dan terluka. Tempat ini pun tidak ada penghuninya, sehingga tempat ini sesuai untuk kehidupan mereka. Allah Swt telah memenuhi semua kebutuhan mereka.

Semua itu disebabkan beberapa faktor berikut :

a. Penonaktifan fungsi indra pendengar. Suara dari luar bisa membangunkan orang yang sedang tidur. Ini seperti dijelaskan dalam ayat:

“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu” (QS.Al Kahfi 18:11)

Yang dimaksud dengan “tutup telinga” disini adalah dengan menonaktifkan fungsi telinga. Indra pendengar adalah satu-satunya indra yang bekerja terus menerus dalam semua kondisi yang juga menghubungkan seseorang dengan sesuatu yang berasal dari luar. Sistem penting ini bertanggung jawab atas kondisi bangun dan sadar, juga pengaktifan operasionalisasi sistem tubuh secara menyeluruh.

Dalam kondisi penonaktifan, seperti dalam kasus pembiusan, seseorang bisa masuk ke dalam tidur yang dalam. Semua sistem operasional yang utama dan sistem panas tubuhnya juga menurun seperti dalam kondisi tidur dan terputus dengan dunia luar.

Allah berfirman : “Kami jadikan tidurmu untuk istirahat” (Qs. An-Naba’ 78 : 9 )

(bersambung)..

Saudara ngeh nggak, kalo masjid adalah lokasi yang bandwidth-nya paling guede, power-nya paling maksimal? Di masjid, semuanya aktivitas ibadah dilipatgandakan. Gimana di Masjidil Haram ya?

Masjidil Haram itu udah mbahnya bandwidth kali tuh, ya… Udah mah tua banget umurnya, ga pernah sepi. Jutaan orang datang, silih brganti.

Manusia ini sejatinya adalah makhluk wireless. Badan kita adalah device-nya. Wireless area-nya itu semua jengkal bumi Allah. Aktivasinya menggunakan shalat, langsung deh connect ke Yang Punya Jagad.

Sinyal dikirim dulu ke Allah, lalu balik lagi ke seluruh penjuru bumi. Mantul-memantul. Sambung-menyambung. Dan ini bukan sekadar host to host server. Sayang kualitasnya suka jelek.

Kalo bagus koneksinya, sekali takbir, sekali doa, wuuuuuuuuuzzz. Shalat kita bener-bener bisa jadi The Ultimate, jalan bagi hadirnya Pertolongan Allah.

Itu artinya, sebenernya kita sudah ada di kondisi siap sambung.

Lokasi penyambungan paling gede bandwidth-nya ya masjid sebab dilipatgandakan sampe 27 kali lipat plus dikali jumlah jamaah dan lain-lain sebagai faktor penguat.  Faktor penguat signal, kalo dah di masjid, aktif semua. Shalat-shalat sunnah tahiyyatul masjid misalnya. Ya cuma ada di masjid.

Manusia itu sudah pasti makhluk wireless. Nirkabel. Tanpa kabel. Top. Bener-bener top. Maha Hebat sekali Allah ini. Subhaanallah.

Penjelasan The Ultimate Tasawuf dengan pendekatan gadget, he he he.

Gadget masa depan, semuanya sudah hampir pasti insyaaAllah berfitur Wireless Charging. Dan makin lama mungkin makin ga keliatan. Termasuk device-nya.

Badan manusia di masa depan untuk teknologi masa depan, udah paling siap untuk di-built in teknologi wireless, 7D, 9G (bukan 4D dan 4G lagi, hahahaha).

Chip pembayaran, alat pemindainya udah ditanem di retina. Eye Wallet. Dompetnya di mata. Ngeri. Berapa tahun yang lalu, pemindai dah di jempol.

Teknologi bangsa jin, zaman Nabi Sulaiman, dah sekedipan mata aja kecepatannya, untuk mindahin istana Ratu Saba’.

Tapi ini juga masih kalah jauh dengan kecepatan malaikat. Nabi Sulaiman memilih malaikat. Yang begini nih harusnya bisa kita resapi sebagai amazing story, yang untuk manusia abad ini pun masih belum menjangkau.

Saat ini, di beberapa negara maju, bangun gedung 30 lantai, 3 minggu aja. Di Indonesia, ga kurang-kurang hebatnya. Saya nggak lewat Sudirman atau Simatupang sekitar 3—4 bulan aja, Ya Allah… wuuuuuuzzz… Udah muncul gedung-gedung baru. Ampe pangling.

“Teknologi” zikir, shalat, doa, shalawat, bacaan Qur’an, udah bukan teknologi manusia. Bukan teknologi bumi.

Sedari pagi ini, pasang niat buat tahajjud ya. Best connection in the best time, with the best power. Best Wireless, hehe.

Sekarang Al kahfi – Kahfian dulu dah. Yang belum tahu fadhilahnya, baca di http://yusufmansur.com/al-kahfi/